About Template

Minggu, 20 Agustus 2017



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Gambaran Umum Wilayah
1.      Peta dan kondisi Geografis Wilayah
Secara Geografis, Dusun Dronco terletak di Kelurahan Karang Tengah,  
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.  Adapun batas wilayah dusun Dronco yaitu:
·      Sebelah utara berbatasan dengan dusun Kanoman
·      Sebelah selatan berbatasan dengan dusun Srunggan
·      Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tegalrejo
·      Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Numpukan
2.      Keadaan Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Keagamaan
Dusun Dronco Merupakan Dusun yang keadaan sosialnya tergolong masyarakat kelas menengah. Hal tersebut terbukti dari semangat belajar putra-putri warga Dronco dalam menuntut Ilmu Agama, seperti di Taman Pendidikan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan ini.
Kegiatan sosial dan keagamaan masyarakatnya juga tergolong maju. Ada beberapa majlis pengajian bagi Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan remaja yang berpusat di Mushola Al-Ikhlas. Mata pencaharian penduduknya sangat bervariasi, beberapa diantaranya seperti; guru, TNI, wiraswasta, buruh, dan petani.
Semua penduduk desa Dronco saat ini memeluk Agama Islam. Mengikiuti dua ormas terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.  dengan pusat kegiatan di masjid di dominasi oleh pengikut ormas Muhammadiyah. Dan mushola menjadipusat kegiatan warga NU. Kegiatan keagamaan pada bulan Ramadhan lebih padat dibandingkan dengan selain Ramadhan, kegiatan tersebut diantaranya, Kultum Ba’da Terawih, Tadarus Al-Qur’an Ba’da Terawih, Pengajian umum  dan Buka bersama seluruh warga Dronco 2 minggu sekali, Sholat Dhuha Bersama remaja masjid, Jalan-jalan pagi, TPA dan Pengajian Remaja setiap Ba’da Ashar, Bimbingan  mengaji untuk ibu-ibu,  Dongeng islami untuk pengantar sebelum buka puasa dan Buka puasa bersama.
Petugas ceramah kultum dan pengajian Umum telah terkoordinasikan
dengan baik oleh kelompok pemuda Desa Dronco, para petugas berasal dari tokoh masyarakat dalam dan luar dusun Dronco.
B.     Key Person (Tokoh-Tokoh Masyarakat yang berpengaruh)
Tokoh-tokoh Masyarakat yang berpengaruh di Dusun Dronco yang perlu kita ketahui diantaranya:
Lurah                                 : Ibu Dwi Yuli Purwanti
Kepala dukuh/Dusun        : Bpk. Bowo Priyanto
Ketua Rt 06                      : Bpk. Wagiman
Ketua Rt 07                      : Bpk. Widodo
Ketua Rt 08                      : Bpk. Tukijan
Ketua Rt 09                      : Bpk. Tinggeng
Selain beliau-beliau tersebut, Keluarga yang menerima kami selama PKR berlangsung adalah keluarga Ibu Juwariyah.ibu yem?






BAB II
PROSES DAN ALUR KEGIATAN

A.    Alur Kegiatan
1.      Pembekalan PKR
          Pembeklan PKR dilaksanaka pada hari jumat, 27 Juni  2014 yang diikuti oleh 12 santri. Pembekalan PKR bertujuan untuk memberikan gambaran kepada santri peserta PKR tentang bagaimana pelaksanaan PKR di masyarakat akan dilakukan dan tentang kondisi masyarakat di lokasi PKR.
2.       Pelepasan dari Pondok Pesantren Nurul Ummah
Sebelum dilaksanakan pelepasan PKR, para santri yang mengikuti PKR sowan ke Ibu nyai Hj. Barokah Nawawi untuk diberikan nasehat-nasehat yang berhubungan dengan Pesantren Kilat Ramadhan. Pelepasan dari Pondok Pesantren Nurul Ummah ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014. sedangkan penerimaan dari kepala dukuh Dronco dan anggota masyarakat setempat pada tanggal 29 Juni 2014. Kami di sana tinggal di rumah Ibu Juwariyah.
3.      Observasi
Observasi merupakan tahap awal dalam menentukan rancangan Program Kerja (RPK). Melalui observasi akan diperoleh informasi tentang permasalahan dan kebutuhan yang ada dimasyarakat. Observasi ini dilakukan pada 1 hari pertama di hitung mulai tanggal 28-29 Juni 2014. Pelaksanaan PKR ini dilaksanakan selama 20 hari di awal bulan Ramadhan yaitu mulai tanggal 28 Juni-17 Juli 2014.
4.      Penyusunan Rencana Program Kerja
Penyusunan Rencana Program Kerja PKR dilakukan berdasarkan pada hasil observasi hari pertama dilokasi PKR. Setelah Observasi dilakukan, selanjutnya disusun program kerja selama ± 20 hari kegiatan PKR. Beberapa kegiatan di Dusun Dronco ini selama bulan ramadhan sudah cukup bagus sehingga kami hanya membantu dan melengkapi kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana disana.
Beberapa kegiatan yang kami bantu dan tambahkan diantaranya; TPA, Kajian Tajwid diwaktu dhuha, kajian fiqh dan fasholatan ba’da TPA serta tadarus Al-Qur’an ba’da tarawih.
5.      Pelaksanaan Program Kerja
Program Kerja yang terjadwal kami harapkan dapat berjalan sesuai rencana, namun melihat situasi dan kondisi dilapangan menimbulkan beberapa program terlaksana dengan sifat kondisional.
6.      Penyusunan laporan
Berakhirnya pelaksanaan pesantren kilat ramadhan menimbulkan kewajiban untuk menyusun laporan kegiatan selama PKR, hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban setiap santri MDNU-PI yang mengikuti PKR.
7.      Pelepasan dari Masyarakat Setempat
Pelepasan dilaksanakan pada  tanggal 17 Juli 2014 atau bertepatan dengan tanggal 20 Ramadhan 1435 H. Pelepasan ini secara resmi dilakukan di mushola al-Ikhlas Dronco dengan dimulai pawai sore dan penampilan dari santri TPA dilanjutkan dengan pelepasan oleh warga dan tak lupa kami juga berpamitan kepada warga setempat.

B.     Bentuk-Bentuk Kegiatan
Rencana Program Kerja kami selama PKR diantaranya:
1.      TPA
2.      Kajian Tajwid, kajian fiqh dan fasholatan ba’da TPA
3.      Tadarus Al-Qur’an ba’da tarawih.
4.      Sholat dhuha bersama
5.      Training Taharah
6.      Nonton bareng
7.      bernyanyi,cerita dan bermain (BCM)            
8.      lomba Fastival anak sholeh (FAS)
9.      Pawai jelang buka bersama
10.  TPQ in action
11.  Jalan-jalan pagi
12.  Menumbuhkan gemar membaca untuk anak-anak.
C.    Respons Masyarakat
Masyarakat Dronco menerima kehadiran kami dengan baik dan sangat apresiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang kami lakukan. Terlebih para santri TPA, semangat mengaji mereka bertambah, kuantitas dan intensitas kehadiran merekapun meningkat.
Ibu-ibupun semangat dengan ikut mengaji TPA pada sore hari di sela para santri TPA. Begitupun dengan









BAB  III
HASIL DAN DAMPAK
A.    Hasil yang dicapai
Semua kegiatan yang kami programkan berjalan dengan baik. Program tersebut adalah mengajar TPA, kajian fiqh, kajian tajwid dan tadarus Al-qur’an setiap ba’da tarawih.
1.      TPA
TPA ini dilaksanakan setiap ba’da ashar pukul 16.00 sampai menjelang berbuka puasa, melihat kondisi yang ada dan kisaran usia dari adik-adik TPA  yang cukup jauh yakni antara 4-15 tahun, maka kami membagi TPA ini kedalam dua kelompok, kelompok  pertama usia 4-8 tahun tingkat Iqra’, dan kelompok kedua usia 9-15 tahun tingkat Alqur’an. program kami hanya melengkapi kegiatan TPA yang sudah ada seperti menyimak Iqra’ dan membaca Alqur’an
Kegiatan ini dilakukan setiap hari ba’da ashar. Tepatnya mulai pukul
16.00 sampai  pukul 17.00. Bentuk kegiatan TPA meliputi:
a.       Sorogan Al-qur’an, juz ‘amma dan Iqro
b.      hafalan surat-surat pendek
c.       hafalan do’a-do’a harian
d.      hafalan dan praktek fasholatan
e.       belajar tajwid dan parktek membaca
f.       nyanyian islami dan dongeng

2.       Sharing Fiqh
Kegiatan ini menjadi kondisional karena harus berbagi waktu dengan jadwal kegiatan lainnya. Memang tidak cukup signifikan hasilnya karena sudah banyak siswa/I TPA yang mampu memahami dan mempraktikan materi yang disampaikan, namun disamping itu juga cukup menambah pengetahuan karena masih ada siswa TPA yang sudah masuk usia sekolah tapi belum mampu menghafal dan mempraktekan fasholatan.
3.      Sharing Tajwid
Dilakukan  setelah Sorogan Al-qur’an, juz ‘amma dan Iqro saat TPA sore hari.  Materi ini cukup sering disampaikan karena mayoritas dari siswa/I TPA Masih minim pengetahuan tajwidnya sehingga berdampak pada kelancaran dan kefasihan membaca Al-qur’an, juz ‘amma dan Iqro, disamping itu juga besarnya minat belajar dan keingintahuan siswa/I TPA terhadap ilmu tajwid. Materi tajwid yang paling banyakdisampaikan yaitu tatacara melafadkan huruf(makharijul huruf hijaiyyah)
4.      tadarus Al-qur’an
Tadarus dilaksanakan Ba’da Tarawih, jumlah putra dan putri yang datang tidak sama untuk setiap harinya, jumlah remaja yang hadir dibagi dua kelompok, yaitu kelompok putra dan putri. Kelompok putri dibagi menjadi dua, dengan  minimnya setiap kelompok berjumlah 5 orang. Hal ini untuk mengejar target hataman 30 juz sebelum PKR selesai.
5.      Bimbingan ngaji untuk ibu-ibu
Bimbingan dilaksanakan disela-sela TPA sore hari. Dengan mengantar anaknya atau cucunya. Ada juga yang memang minat mengaji sehingga datang tiap sore untuk mengaji dan buka bersama.
6.      Bernyanyi, Cerita dan Bermaian (BCM)
Disaknakan setiap hari sambil menunggu buka puasa. Dengan bergiliran antara santri PKR dan remaja setempat.
B.     Dampak perubahan yang terjadi
Besarnya apresiasi warga terhadap program yang kami jalankan, berdampak positif  terhadap kondisi sosial keagamaan masyarakat. Semangat mengaji meningkat, dan Khazanah keilmuan mereka tentang Islampun bertambah. Terlebih pada masalah tajwid. Hal ini terlihat dari semakin baiknya bacaan Al-Quran mereka.
























BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dengan adanya kegiatan pesantren kilat ramadhan (PKR) yang ditempatkan diwilayah Bantul dan sekitarnya, khususnya dusun Dronco, kegiatan TPA dapat berjalan dengan lancar. Semoga setiap kegiatan yang kami jalankan dicatat sebagai amal ibadah sehingga mendapatkan balasan yang lebih baik disisi Allah SWT.
B.     SARAN
Demi kelangsungan PKR ditahun berikutnya, ada beberapa hal yang kami rasa penting untuk dilakukan pada generasi selanjutnya:
a.       Peserta lebih kreatif dan memberikan kesan yang baik dengan Belajar srawung dengan tetangga dan lebih peka.
b.      Mengadakan lomba FAS tingkat kecamatan supaya ada penyatuan antara ormas-ormas yang ada di sana.
c.       Pendampingan ngaji untuk ibu perlu diberikan waktu sendiri supaya lebih maksimal.

0 komentar:

Posting Komentar