اسم:-
‘AKS
MUSTAWI
Pengertian
‘Aks mustawi yaitu menjadikan bagian pertama dari
suatu القضية menjadi bagian ke dua,dan القضية
kedua menjadi القضية pertama beserta tetapnya kebenaran dan kualitasnya. Pembalikanbisa
dilakuakn jika ada
القضية pertama yang akan
dibalik sedemikin juga sehingga muncul القضية kedua. القضية hamliyah
merupakan pembalikan yang dilakukan dengan cara menukar maudu’ qadhiyyah (ashal) menjadi mahmul qadhiyyah kedua
menjadi maudhu’ qadhiyyah pertama. Aks’bagi qadhiyyah syartiyah
dilakukan dengan cara membuat muqaddam pada qadhiyyah pertama menjadi
tali pada qadhiyyah kedua dan tali pada qadhiyyah kedua menjadi muqaddam
pada qadhiyyah pertama. Qadhiyyah pertama disebut qadhiyyah asal dan yang kedua disebut qadhiyyah
‘ask.
Contoh hamliyyah:
1)
Ashal :
setiap orang Sumatra bangsa Indonesia
2)
‘ask :
sebagian bangsa Indonesia orang Sumatra
Contoh syartiyah:
1)
Jika
matahari terbit maka berarti siaang hari
2)
Terkadang
siang hari matahari telah terbit.
Pada contoh hamliyyah mahmul pada qadhiyyah ashal menjadi
maudhu’,kemudian pada qadhiyyah ‘ash maudu’ menjadi mahmul.
Sedangkan pada contoh syartiyaah muqaddam pada qadhiyyah asal
menjadi menjadi tali , dan pada contah ‘aks tali menjadi muqaddam. Kedua contoh
tersebut benar apabilaashal benar maka ‘ask juga bernilai benar.
Macam-macam pembagian qadhiyyah hamliyah
1.
Mujibah
kulliyah: kebalikanya (‘ask) adalah mu>jibah juziyyah contoh: setiap tanaman itu
tumbuh, sebagian yang tumbuh itu tanaman.
Mahmul harus lebih umum
dari maudu’.pada contoh tersebut mahmul dalam’ask berupa
kata tumbuh, dimana lebih umum dari kata
maudu’nya yaitu kata tanaman. Jika terjadi sebaliknya maka pembalikan (‘ask)
tidak benar.seperti dalam kalimat setiap sesuatu yang tumbuh itu tanaman.
Padahal telah disyaratkan bahwa pembalikan
(‘ask) keharusan kebenaran kedua qadhiyyah.
2.
Mujibah
juziyyah kebaliaknya adalah mujibah juziyyah,
contoh: sebagian bangsa Indonesia adalah para dokter, sebagain para dokter
adalah bangsa Indonesia.
3.
Sa>libah kulliyah sebaliknya (‘ask)
adalah sa>libah kuliyyah,contoh: tidak ada sesuatu apapun dari sebuah
buku dengan bulpen, tidak ada sesuatu apapun dari sebuah bolpoin dengan buku.
4.
Salibah juz’iyyah tidak ada pembalikan
(‘ask) untuk menyangkal pembalikan dalam setiap pembahasan yang di
dalamnya terdapat maudu’ yang lebih umum dari mahmulnya. Yang dimaksud qadhiyyah sebagian
barang tambang bukan besi. Dalam hal ini tidak ada pembalikan kecuali berupa salibah
kulliyah seperti tidak ada sebagian besi dengan barang tambang. dalam dua
contoh ini tidak dibenarkan karena disyaraktkan dalam ’ask adalah ketika
asalnya bernilai benar.
Berikut dalah table qadhiyyah hamliyah dan ‘asknya.
Al-ash (asal)
|
Contoh
|
Al-‘aks (kebalikan)
|
Contoh
|
Mujibah kulliyah
|
Setiap batu keras
|
Mujibah juziyah
|
Sebagian dari yang
keras adalah batu
|
Sa>libah
kulliyah
|
Tidak satupun benda
keras itu berfikir
|
Salibah kulliyah
|
Tidak satupun yang
berfikir itu keras
|
Mujibah juziyyah
|
Sebagian
pelajar madrasah nahdhatulislam mendapatkan ijasah ibtida’iyyah
|
Mujibah juz’iyah
|
Sebagian
yang mendapatkanijasah ibtida’iyah adalah pelajar madrasah nahdhatul islam
|
Salibah juz’iyyah
|
Tidak
sebagian tambang itu emas
|
Tidak
ada ‘ask
|
|
Macam-macam pembalikan (ask) mijibah muttasilah
sama dengan qadhiyyah salibah:
1.
Mijibah kuliyyah kebalikanya mujibah
juz’iyyah, contoh: setiap orang yang menetapakan tidur jika membutuhkan
hari esok, terkadang jika orang yang menetap membutuhkan hari esok maka ia akan
tidur.
2.
Mujibah juz’iyyah kebalikanya
mujibah juz’iyah, contoh: terkadang jika manusia di dalam rumah maka ia
akan tidur, terkadnag jika manusiatidur ia berada di rumah.
3.
Salibah kulliyah kebalikanya salibah
kuliyah, contoh: tidak sama sekali jika segi empat adalah bulat, tidak sama
sekali jika bulat adalah segi empat.
4.
Salibah juz’iyyah tidak ada
balikanya.
Adapaun qadhiyyah munfasilah tidak ada ‘ask
karena tidak adanya runtutan secara pasti di antara ujung kalimat. Adapun yang
dimaksud dengan runtutan secara pasti tersebut adalah kalimat yang maknanya
sampai secara sistematis, sekirannya kesistematisan tersebut dihilangkan maka
maknanyaakan berubah. Hal ini dapat ditemukan dalam hamliyyah dan syartiyyah
jika mengakhirkan maudu’ atau mendahulukan dan menjadikanya mahmul/tali maka
makna yang pertama akan berubah, berbeda dengan syartiyah munfasilah.
Berikut adalah tabel qadhiyyah syartiyah muttasilah dan ‘asknya.
Ashal (asal)
|
Contoh
|
‘ask (kebalikan)
|
contoh
|
Mujibah Kuliyah
|
Setiap kali ada api ada panas
|
Mijibah juz’iyyah
|
Kadang-kadang jika ada panas ada api
|
Salibah kuliyah
|
Tidak ada sama sekali jika segi empat adalah
bulat
|
Salibah kuliyah
|
Tidak ada sama sekali jika bulat adalah segi
empat
|
Mijibah juz’iyyah
|
Kadang-kadang jika murid rajin ia akan berhasil
|
Mujibah juz’iyah
|
Kadang-kadang jika murid berhasil, maka ia murid
yang rajin
|
Salibah juz’iyyah
|
Kadang-kadang tidak, jika benda ini barang
tambang maka barang tersebut adalah emas
|
|
|
0 komentar:
Posting Komentar