Keistimewaan Kana
Yang Ke 5 Yaitu: Boleh Membuang Kana Dan Ma’mulnya Secara
Bersama-Sama Dan Mendatangkan ما Untuk Menggantikan كان . Contoh : Mulyakanlah Kedua Orang Tuamu Walaupun Kamu Tidak Memuliakan Orang Selain
Keduanya.
كان Dan Isimnya Dan Jumlah Khobarnya Dibuang Selain (لا) Dan Didatangkan Lafad (ما) Sebagai Ganti Dari (كان).
Ketahuilah Sesungguhnya Boleh Menambahبأ Dalam Khobarnya ليس,
Contoh Tidak Ada Seorang Pemimpin Itu Hadir. Dan بأ’
Ditambahkan Dalam Khobar Kana Ketika Didahului Nafi/Nahi, Tetapi Hal Ini
Jarang. Contoh Kamu Bukan Orang Yang
Hadir.
Pembahasan Yang Kelima
Mengenai Kada Dan
Saudarnya Yang Di Sebut Af’alul Muqorobah
كاد dan saudaranya beramal sebagaimana amalnya كان yaitu merofakan mubtadak,
kemudian disebut isimnya كاد dan menasobkan khobar
kemudian disebut khobar كاد, contoh : hujan hampir
turun.
كاد dan saudaranya dibagi menjadi
tiga yaitu :
1.
Fi’il yang
menunjukan pada kedekatan (dekatnya
kejadian khobar)
, yaitu كاد, او شك,
كرب
2.
Fi’il yang
menunjukan harapan terjadinya khobar
yaitu : عسى, حرى, اخلولق.
3.
Fi’il yang
menunjukan pelaksanaan dan permulaan khobar
yaitu : شرع,
انشأ, ,علق ,طفق
اخذ,هبّ,بدأ, ابتدأ,
جعل,قام,انبرى.
Semua fi’il tadi disebut افعال المقاربة dari arah penamaan semuanya dengan nama sebagian. Dalam fi’il-fi’il
ini disyaratkan khobarnya berupa jumlah fi’liyah yang fi’ilnya berupa fi’il
mudorek dan merofa’kan isim domir yang kembali pada isimnya fi’il-fi’il tadi
khobarnya di akhirkan dari fi’il .
(af’alul muqorobah), contoh : “siang hampir habis”.
Diperbolehkan khobar berada di tengah antara af’alul muqorobah dan
isimnya, contohnya; “siang hampir habis”. Selama khobar tidak di sertai dengan
AN. Jika khobarnya disertai AN maka tidak boleh.
Pembahasan Yang Ke Enam
Khobar disertai An
Fi’il-fi’il ini dilihat dari segi khobarnya disertai AN dan khobar
sepi dari AN, maka dibagi menjadi tiga yaitu:
1.
Fi’il-fi’il
yang khobarnya wajib di sertai AN yaitu حرى dan اخلولق.
2.
Fi’il-fi’il
yang khobarnya wajib sepi dari AN yaitu افعال
الشُروع
3.
Fi’il yang
boleh berwajah dua yaitu: افعال المقاربة dan عسى.
Hanya saja untuk عسى dan اوشك kebanyakan khobarnya di sertai AN. Sedangkan fi’il كادdan كرب
kebanyakan khobarnya sepi dari An.
Semua fi’il-fi’il ini adalah jamid dan dalam bentuk fi’il madhi,
kecuali 4 :” اوشك, كاد, طفق, جعل “ fi’il ini مشتق yaitu memiliki fi’il
mudorek, jadi كاد dan اوشك fi’il mudoreknya sering
dipakai dari pada fi’il madhinya. Contoh (hampir saja kilat menyambar mata
mereka. albaqoroh : 20). Dan
contoh buah itu hampir mateng.
Dan tekadang isim fa’il dari اوشك juga dipakai, tetapi hal
ini jarang, contoh : sesungguhnya kamu
adalah orang yang hampir saja melihatnya.
عسى dan اوشك , dan اخلولق berupa fi’il tam, ketika
disandarkan pada masdar yang dita’wil
·
AN dan
fi’il mudorek yang keduanya kemudian tidak membutuhkan khobar. Contoh:
( #Ó|¤tãur br& (#qèdtõ3s? $\«øx© uqèdur ×öyz öNà6©9 öNä3©9 ÇËÊÏÈ
.boleh
Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu,
·
Ketika
fi’il-fi’il di dahului oleh isim yang merupakan fa’il selain ma’na maka yang
lebih benar adalah menetapkan isim dengan lafad yang satu maupun jama’, contoh:
semoga hindun mengunjungi kita, semoga kedua laki-laki itu bepergian, semoga
kedua laki-laki itu pulang, dan lain-lain.
Pembahasan
ke 7
Huruf yang serupa dengan laisa: maa,
laa,laata, inn
·
Disyaratkan 4 hal untuk maa nafi yang beramal seperti laisa
1.
Tidak mendahului khobar terhadap isimnya
2.
Tidak mendahului makmul khobar terhadap isimnya
3.
Tidak menambahkan inn setelah laa
4.
Tidak dibarengi illa
Contoh
Contoh
yang batal
·
Syarat laa beramal seperti di atas dan harus keduanya (isim dan khobarnya) berupa nakirah.
Contoh
Dan Terkadang khobarnya
laa dibuang.
·
Laata yang menyeru laisa syaratnya seperti diatas ditambah dengan harus
perupa isim zaman dan salah satunya dibuang
·
Syarat inn yaitu menjaga kenafian( tidak disela-selani illa) dan tertib
(khobar tidak mendahului isimnya.
Pembahsan ke 8
Huruf yang menyerupai fiil (inna dan saudaranya)
Huruf ini msuk
pada mubtada dan khobar maka inna menasabkan lafad yang awal dan disebut isim inna dan merafakkan
lafad kedua disebut khobarnya inna.
cth
Pembahasan pertama
·
Pada asalnya khobar dari huruf-huruf ini diakhirkan dari ismnya selama khobarnya itu tidak berupa khoraf atau jar majrur, dan boleh mendahulukan khobar
ketika isim inna berupa isim ma’rifat. contoh:
·
Dan wajib mendahulukan khobar ketika
isim dari huruf-huruf ini berupa isim nakirah yang tidak memiliki musawagh
lagh. Wajib pula mendahulukan khobar ketika berupa dharaf dan jar majrur dalam
dua tempat
1. Ketika dalam isim yang
dikahirkan terdapat isim yang kembali pada khobar yang mengharuskan diakhirkan
secara lafad dan urutan. Contoh:
2. Ketika isimnya bersama dengan
lam taukid.contoh:
Lam taukid
(blm selesai)
Pembahsan 2
Kasrah lafad inna ada 10
1. Jika inna terletak pada awal
kalam secara hakikat contoh:
2. Jika inna terletak setelah lafad yang mustaq
dengan lafad kaulyang tidak mengandung makna persangkaan. Contoh
3. ketika inna tertelak bersamaan lafad yang
menjadijawab qasam.
Contoh
4. Inna ,menjadi permulaan
jumlah yang menjadi silah mausul. Contoh
5. Innna terletak setelah
menjadi haal contoh
6. Ketika inna jatih setelah
haisu atau iddcontoh
7. Ketika inna jath setelah
lafad yang menjadi khobar dari isim dhat
atau sifat contoh
8. Jika inna terletaksetelah
amilyang bergantung dengan lam.conth
9. Ketika inna terletak pada
permulaanjumlah isti’nafiyah.cth
10. Inna terletak setelah hatta
ibtidaiyyah.contoh
Pembahsan
ke 3
Fathah inna ada 4
1.
Jika inna terletak pada faiil, naibufail, maf’ul bih contoh
2. Jika inna dan lafad
setelahnya menempati mubtada’(inna menjadi terkib mubtada’)
coth
3. Inna dan lafad setelahnya
menempati tempatnya khobar dari isim
makna
contoh
4.
Inna bersama lafad setelahnya setelahnya menempati mudaf ilaih majrur
dengan huruf.cth
Pembahasan
ke 4
Tempat-tempat
yang boleh kasrah inna dan fathah inna
1.
Inna setelah idha fuzaiyah ( )
2. Inna setelha fa’ jaza’
3. Inna menempati tempanya
taklil atau alasan
4. Jatuh setelah fiil qasamyang
setelahnya tidak ada lam
5.
Jatuh setelah lafad laajama (
)
Pembahasan
kelima
Tahfif inna,
anna, kaanna,lkainna
Boleh mentahfif beberapa huruf yang diakhiri dengan nun yaitu inna,
anna, kaanna, lakinna. Kesemuanya
itu dengan membuang nun yang kedua maka dibaca in, an,kaan, lakin, apabila inna
dikasrah hamzahnya itu diringankan (dibaca inn), maka inn tidak bermanfaat
secara umum karena hilangnya kekhususan inna dan lam ibtida’ yang terdapat pada khobar telah
muhmalat (tidak berfaidah) berfungsi sebagai pembeda antara inna khafifah dan
inna nafi. fiil menyertai inna, adanya inna untuk mengiring-iringi fiil yang
rusak.
cth
Inna mengiringi isim.maka kaul yang lebih unggul menggurkan inna dan
menetapkan masuknya lam pada khobar cth.
Tahfif inna itu jarang dipakai,
ketika anna difathah hamzahnya itu diringankan maka amalnya tetap beramal
secara pasti dan isismnya anna adlah dhomir sya’en yang dibuang secara wajib
dan tidak ada khobarnya anna keculai berupa jumlah. Dan jika berupa jumlah
fi’liyah makafiilnya berupa fiil yang bisa ditasrif.
Wajib memisahkan inna dari fiil dengan sesuatu yang memisah antara fiil dan
antara anna yang menasabkan fiil. Itu
semua adakalanya disertai dengan qad, sin, saufa, adat syarat.
Jika kaanna diringankan maka amalnya tetap. Dan isimnya kaanna yaitu
dhomirsyaen yang dibuang dan kbabarnya jumlah yangada setelahnya. Apabila jumlah
ismiyah tidak membutuhkan pemisah, dan apabila bupa jumlah fiilyah maka
membutuhkan sodar berupa qad, atau
lam. Contoh
(blm selesai)
Pembahasan ke 6
La nafiatul jinsi: laa menunjukkan nafinya khabar dari semua jenis
afradnya yang terletak setelah laa dengan jalan yang pasti tidak terhadap jalan
yang ihtimal.contoh:
Laa beramalseperti amalnya inna yaitu menasabkan
isimdan merofkkan khobar, dengan 6 syarat:
1. Laa nafi menafikan secara
pasti bukan secara ihtimal
2. Laa menafikan semua jenis
afradnya
3. Isim dan khabarnya laa
nakirah
4. Isimnya labersambung dengan
laa dan mengakhirkan khabarnya laa.
5. Tidak mendahuukan khabarnnya
laa.
6. Tidak memasukkan huruf jer
terhadap laa.
Contoh lafad yang memenuhi syarat:
Isim laa ada 3
1. Mufrad
2. Mudaf
3. Sibeh mudaf
Ketika isim la mufrad maka mabni atas apa yang
menasabkanya.contoh
Sama sekali tidak ada satupun pedang yang tajam
kecuali perkara yang haq.
Apabila isimnya laa mufad/sibeh mudaf makawajib
mu’rab dibaca nasab.
Contoh: sama seklai tidak ada saksi lacut yang
disukai.
0 komentar:
Posting Komentar